SIAPAKAH BELIAU ?
Beliau adalah seorang filsuf, teolog, matematikus, dan astronom. Beliau kurang dikenal dalam dunis Islam Sunni, termasuk di Indonesia, tetapi sangat dikenal di dunia Muslim Syi'ah. Ia lebih dikenal sebagai seorang teolog dan filsuf daripada sebagai seorang sufi. Tokoh ini terkenal karena berjasa membujuk Hulagu Khan (penguasa mogul; 1217-1265) untuk membangunObservatorium (teropong bintang) yang lengkap. Disana tersimpan banyak buku dan risalah hasil rampasan
bangsa Mongol dan Tartar dalam serbuan mereka ke Irak, Suriah dan daerah lain. Bagi orang Persia (iran), Nasiruddin dikenal sebagai "guru manusia".
'ALLAMAH HILLI
Nasiruddin dapat dipandang sebagai teolog terbesar Muslim Syi'ah. Atas kejeniusan serta kepakarannya, teologi Muslim Syi'ah mencapai puncaknya pada masanya. Pemikiran beliau terus berkembang baik di bidang teologi maupun filsafat.
Banyak dari antara para muridnya mengikuti jejak keilmuannya seperti 'Allamah Hilli, seorang penulis Muslim Syi'ah yang produktif, dan Qutubuddin asy-Syirazi (1236-1311) seorang ulama Muslim Syi'ah ahli astronomi, kedokteran, fisika, fisafat dan agama.
PENASIHAT HULAGU KHAN
Khwaja Nasiruddin di lahirkan di Tus (Khurasan, Iran) pada tahun 597 H / 1201 M. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, beliau mempelajari berbagai cabang ilmu, antara lain fikih, usul fikih, kalam, filsafat, tasawuf, kedokteran, matematika dan musik (teori). At-Tusi mengawali karirnya sebagai seornag astronom.
Penyerbuan bangsa Mongol ke Khurasan pada awal abad ke-7 H (abad 13 M) terjadi ketika beliau menyelesaikan studinya di Nisabur. Ia lalu mendapat perlindungan dari Syi'ah Isma'illiyah, kemudian di pindahkan ke benteng Alamut (markas sekte hasyasyi'un pecahan dari Syi'ah Isma'iliyyah di Persia) sebagia tawanan perang.
Ketika bangsa Mongol merebut benteng Alamut, Khwaja Nasiruddin memainkan peran penting dalam penyerahan kekuasaan penguasa Isma'iliyyah, Rukn ad-Din Khursyah kepada Hulagu Khan. Sebagai imbalan atas tindakannya itu, Hulagu Khan mengangkat Khwaja Nasiruddin menjadi penasihatnya sampai penaklukan Baghdad pada tahun 657 H / 1258 M. Ia meninggal dunia di Baghdad pada tahun 672 H / 1274 M.
ZIJ-I IL KHANI
Selain terkenal dengan observatorium Maraghah, Nasiruddin terkenal pula dengan Zil-i Il Khani (tabel astronomi Ilkhaniyyah/tabel akurat gerakan planet). Para ahli astronomi lain juga ikut serta dalama penyusunan tabel ini. Perhitungan tabel ini di dasarkan pada posisi matahari tengah hari di kota Maraghah.
Nama tabel ini di ambil dari kata "Ilkhan", gelar kehormatan bagi Hulagu Khan. Tabel ini kemudian menjadi terkenal di seluruh Asia terutama di negri China, dan menjadi pegangan wajib para ilmu astronomi selama beberapa abad.
OBSERVATORIUM MARAGHAH
Jasa utama Khwaja Nasiruddin dalam pengembangan ilmu meliputi pembangunan sebuah Obesrvatorium di Maraghah, Azerbaijan. Pembangunan Observatorium itu dapat di lakuakn atas bantuan Hulagu Khan, penguasa Mogul.
Observatorium itu di lengkapi dengan alat yang paling baik pada masa itu. Di sana terdapat pula perpustakaan besar. menurut Ibnu Syakir, seorang ahli sejarah, koleksi perpustakaan itu berjumlah lebih dari 400.000 buku. Observatorium itu menjadi pusat penelitian astronomi dan matematika pada waktu itu.
(sumber: Enseklopedi bocah muslim)
Beliau adalah seorang filsuf, teolog, matematikus, dan astronom. Beliau kurang dikenal dalam dunis Islam Sunni, termasuk di Indonesia, tetapi sangat dikenal di dunia Muslim Syi'ah. Ia lebih dikenal sebagai seorang teolog dan filsuf daripada sebagai seorang sufi. Tokoh ini terkenal karena berjasa membujuk Hulagu Khan (penguasa mogul; 1217-1265) untuk membangunObservatorium (teropong bintang) yang lengkap. Disana tersimpan banyak buku dan risalah hasil rampasan
bangsa Mongol dan Tartar dalam serbuan mereka ke Irak, Suriah dan daerah lain. Bagi orang Persia (iran), Nasiruddin dikenal sebagai "guru manusia".
'ALLAMAH HILLI
Nasiruddin dapat dipandang sebagai teolog terbesar Muslim Syi'ah. Atas kejeniusan serta kepakarannya, teologi Muslim Syi'ah mencapai puncaknya pada masanya. Pemikiran beliau terus berkembang baik di bidang teologi maupun filsafat.
Banyak dari antara para muridnya mengikuti jejak keilmuannya seperti 'Allamah Hilli, seorang penulis Muslim Syi'ah yang produktif, dan Qutubuddin asy-Syirazi (1236-1311) seorang ulama Muslim Syi'ah ahli astronomi, kedokteran, fisika, fisafat dan agama.
PENASIHAT HULAGU KHAN
Khwaja Nasiruddin di lahirkan di Tus (Khurasan, Iran) pada tahun 597 H / 1201 M. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, beliau mempelajari berbagai cabang ilmu, antara lain fikih, usul fikih, kalam, filsafat, tasawuf, kedokteran, matematika dan musik (teori). At-Tusi mengawali karirnya sebagai seornag astronom.
Penyerbuan bangsa Mongol ke Khurasan pada awal abad ke-7 H (abad 13 M) terjadi ketika beliau menyelesaikan studinya di Nisabur. Ia lalu mendapat perlindungan dari Syi'ah Isma'illiyah, kemudian di pindahkan ke benteng Alamut (markas sekte hasyasyi'un pecahan dari Syi'ah Isma'iliyyah di Persia) sebagia tawanan perang.
Ketika bangsa Mongol merebut benteng Alamut, Khwaja Nasiruddin memainkan peran penting dalam penyerahan kekuasaan penguasa Isma'iliyyah, Rukn ad-Din Khursyah kepada Hulagu Khan. Sebagai imbalan atas tindakannya itu, Hulagu Khan mengangkat Khwaja Nasiruddin menjadi penasihatnya sampai penaklukan Baghdad pada tahun 657 H / 1258 M. Ia meninggal dunia di Baghdad pada tahun 672 H / 1274 M.
ZIJ-I IL KHANI
Selain terkenal dengan observatorium Maraghah, Nasiruddin terkenal pula dengan Zil-i Il Khani (tabel astronomi Ilkhaniyyah/tabel akurat gerakan planet). Para ahli astronomi lain juga ikut serta dalama penyusunan tabel ini. Perhitungan tabel ini di dasarkan pada posisi matahari tengah hari di kota Maraghah.
Nama tabel ini di ambil dari kata "Ilkhan", gelar kehormatan bagi Hulagu Khan. Tabel ini kemudian menjadi terkenal di seluruh Asia terutama di negri China, dan menjadi pegangan wajib para ilmu astronomi selama beberapa abad.
OBSERVATORIUM MARAGHAH
Jasa utama Khwaja Nasiruddin dalam pengembangan ilmu meliputi pembangunan sebuah Obesrvatorium di Maraghah, Azerbaijan. Pembangunan Observatorium itu dapat di lakuakn atas bantuan Hulagu Khan, penguasa Mogul.
Observatorium itu di lengkapi dengan alat yang paling baik pada masa itu. Di sana terdapat pula perpustakaan besar. menurut Ibnu Syakir, seorang ahli sejarah, koleksi perpustakaan itu berjumlah lebih dari 400.000 buku. Observatorium itu menjadi pusat penelitian astronomi dan matematika pada waktu itu.
(sumber: Enseklopedi bocah muslim)
Komentar
Posting Komentar