Langsung ke konten utama

WASIAT NABI SAW (2)

WASIAT NABI SAW (2)


1- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُأَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ r أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَبْ. رواه البخاري
Dari Abu Hurairah ra bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW; “Berilah aku wasiat?” beliau bersabda: “Janganlah kamu marah.” Laki-laki itu mengulangi kata-katanya, beliau tetap bersabda: “Janganlah kamu marah.” HR. Bukhari

2- عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ r قَالَ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ قَالَ قَالَ الرَّجُلُ فَفَكَّرْتُ حِينَ قَالَ النَّبِيُّ r مَا قَالَ فَإِذَا الْغَضَبُ يَجْمَعُ الشَّرَّ كُلَّهُ. رواه أحمد
Dari seorang sahabat Nabi SAW berkata; Wahai Rasulullah! Berwasiatlah padaku. Rasulullah SAW bersabda: “Jangan marah.” Orang itu berkata; Lalu aku berfikir saat Nabi SAW mengucapkan sabda itu, ternyata marah menyatukan seluruh keburukan. HR. Ahmad

3- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ r يُرِيدُ سَفَرًا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوْصِنِي قَالَ أُوصِيكَ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالتَّكْبِيرِ عَلَى كُلِّ شَرَفٍ فَلَمَّا وَلَّى الرَّجُلُ قَالَ النَّبِيُّ r اللَّهُمَّ ازْوِ لَهُ الْأَرْضَ وَهَوِّنْ عَلَيْهِ السَّفَرَ. رواه أحمد
Dari Abu Hurairah, dia berkata; Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW ketika hendak pergi safar, lalu ia berkata; “Wahai Rasulullah, berilah aku wasiat!” beliau bersabda: “Bertaqwalah kamu kepada Allah dan bertakbirlah ketika melalui tempat yang tinggi, ” maka tatkala laki-laki itu pergi Nabi SAW Bersabda: “Ya Allah lapangkan bumi untuknya dan mudahkan perjalanannya.” HR. Ahmad

4- عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ رَجُلًا جَاءَهُ فَقَالَ أَوْصِنِي فَقَالَ سَأَلْتَ عَمَّا سَأَلْتُ عَنْهُ رَسُولَ اللَّهِ r مِنْ قَبْلِكَ أُوصِيكَ بِتَقْوَى اللَّهِ فَإِنَّهُ رَأْسُ كُلِّ شَيْءٍ وَعَلَيْكَ بِالْجِهَادِ فَإِنَّهُ رَهْبَانِيَّةُ الْإِسْلَامِ وَعَلَيْكَ بِذِكْرِ اللَّهِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْآنِ فَإِنَّهُ رَوْحُكَ فِي السَّمَاءِ وَذِكْرُكَ فِي الْأَرْضِ. رواه أحمد
Dari Abu Sa’id Al Khudri bahwasanya ada seorang laki-laki datang kepadanya seraya berkata; “Beri aku nasihat!” Abu Sa’id berkata; “Engkau meminta apa yang aku pernah memintanya kepada Rasulullah SAW sebelummu! Aku nasihatkan kepadamu untuk selalu bertakwa kepada Allah, karena takwa adalah ujung pangkal segala urusan, hendaklah engkau berjihad karena itu adalah rahbaniyyah (kependetaan) dalam Islam. Hendaklah engkau selalu mengingat Allah dan membaca Al Qur`an, karena itu adalah tourmu ke langit dan dzikirmu di bumi.” HR. Ahmad

5- خَرَجَ أَبُو الْغَادِيَةِ وحَبِيبُ بْنُ الْحَارِثِ وَأُمُّ أَبِي الْعَالِيَةِ مُهَاجِرِينَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ r فَأَسْلَمُوا فَقَالَتْ الْمَرْأَةُ أَوْصِنِي يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِيَّاكِ وَمَا يَسُوءُ الْأُذُنَ. رواه أحمد
Abu Al Ghadiyah, Habib bin Al Harits dan Umu Abu Al ‘Aliyah keluar dalam rangka berhijrah kepada Rasulullah SAW lalu mereka masuk Islam. wanita itu berkata; “Berilah aku wasiat Wahai Rasulullah, ” Beliau bersabda: “Hindarilah kamu hal hal yang mengganggu telinga.” HR. Ahmad

6- عَنْ حَرْمَلَةَ الْعَنْبَرِيِّ قَالَأَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ r فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ r أَوْصِنِي قَالَ اتَّقِ اللَّهَ وَإِذَا كُنْتَ فِي مَجْلِسِ قَوْمٍ فَسَمِعْتَهُمْ يَقُولُونَ مَا يُعْجِبُكَ فَأْتِهِ وَإِذَا سَمِعْتَهُمْ يَقُولُونَ مَا تَكْرَهُ فَاتْرُكْهُ. رواه أحمد
Dari Harmalah Al Ambari ia berkata,; Saya mendatangi Rasulullah SAW dan berkata, “Wahai Rasulullah SAW berwasiatlah padaku.” Maka beliau pun bersabda: “Bertaqwalah kepada Allah. Apabila kamu berada di majlis suatu kaum dan kamu mendengar mereka berbincang dengan sesuatu yang membuatmu terkagum, maka ikutlah. Namun, jika kamu mendengar mereka membicarakan sesuatu yang kamu benci, maka tinggalkanlah majelis itu.” HR. Ahmad

7- عَنْ جَرْمُوزٍ الْهُجَيْمِيِّ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوْصِنِي قَالَ أُوصِيكَ أَنْ لَا تَكُونَ لَعَّانًا. رواه أحمد
Jarmuzan Al Hujaimi bahwa dia berkata; “Aku berkata; “Wahai Rasulullah, berilah aku nasehat!.” beliau menjawab: “Aku nasehatkan kepadamu supaya jangan menjadi orang yang suka melaknat.” HR. Ahmad
sumber:MY School Web

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibnu Yunus

Ibnu Yunus (950 -1009 M) adalah salah seorang ilmuwan Muslim yang namanya diabadikan pada sebuah kawah di permukaan bulan. Tentu bukan tanpa sebab International Astronomical Union (IAU) mengabadikan nama sang astronom di kawah bulan. Lewat adikaryanya al-Zij al-Hakimi al-kabir, Ibnu Yunus dipandang telah berjasa menyusun sebuah tabel yang sangat akurat. Sejatinya, Ibnu Yunus bernama lengkap Abu al-Hasan Ali abi Said Abd al-Rahman ibnu Ahmad ibnu Yunus al-Sadafi al-Misri. Ia adalah astronom agung yang terlahir di negeri piramida, Mesir. Sayangnya, sejarah kehidupan masa kecilnya nyaris tak ditemukan. Para sejarawan terbagi dalam dua pendapat soal tahun kelahiran sang ilmuwan. Sebagian kalangan meyakini Ibnu Yunus lahir pada tahun 950 M dan ada pula yang berpendapat pada 952 M. Ibnu Yunus terlahir di kota Fustat, Mesir. Pada saat masih belia, sang astronom legendaris itu menjadi saksi jatuhnya Mesir ke genggaman Dinasti Fatimiyah. Kekhalifahan yang menganut aliran Syiah itu

Pengalaman menggunakan Speedy Instan

Lama tak jumpa kawan-kawan :D kali ini saya mau bagi-bagi pengalaman menggunakan Speedy Instan @wifi.id Tentang Speedy Instan        Apa itu Speedy Instan ?  Speedy Instan   adalah layanan Speedy dengan koneksi "normally open" yang dipasang pada pelanggan yang mengikuti program Broadband Ready        Pelanggan dapat menggunakan layanan Speedy setiap saat sesuai kebutuhan (pay as you use = PAYU) tanpa abonemen bulanan. Dengan sebelumnya TELKOM melakukan instalasi Speedy terlebih dahulu terhadap jaringan hingga instalasi modem di sisi pelangan dengan kondisi siap digunakan untuk koneksi internet. Tapi lewat wifi.id juga bisa loh :3 Pengalaman Menggunakan Speedy Instan        Sebenernya, bisa dibilang saya ini internet addict, 1 hari gak internetan itu rasanya berat banget (T^T) Yah karena banyak faktor yang membuat saya membutuhkan internet murah , beberapa diantaranya adalah: 1. Tugas Sekolah 2. Update Status :v 3. Gak punya pacar (T^T) *forever alone 4

Khiyar dalam jual beli

*Pengertian Khiar dalam jual beli        Khiyar menurut bahasa berarti memilih. menurut syariat adalah memilih apakah akan meneruskan jual beli / menunda jual beli / tidak jadi jual beli(bahasa saya). Misalnya si pembeli membeli barang dari si penjual secara online, eh pas datang barangnya, ternyata barangnnya cacat, nah barang itu bisa di kembalikan/jual belinya dibatalkan. kalo masih kurang jelas ni contoh2 contohnya: pembeli = bang tas yang itu berapaan bang? penjual = 80 ribu pembeli = bang tas yg itu jangan dulu di jual ya bang nanti saya pikir2 dulu di rumah(berapa batas waktunya? kita bahas di postingan ini) penjual = ya bu nah kalau sudah di pesan seperti itu maka si penjual tidah boleh menjual tas yg di liat oleh si pembeli itu.   Masih kurang jelas juga?? nih contoh ke tiga pembeli = bang itu pisang berapaan penjual = 3 ribu satu ikat (ngasal) pembeli = bisa di kurangin jadi 2.500 (gasal) penjual =gx bisa bu, paling juga 2.900 (gasal) pembeli = wah kemaha